Senin, 08 Oktober 2012

MENIKAH TANPA PACARAN


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabat saudaraku fillah.. sejatinya dalam Islam adanya pacaran adalah setelah pernikahan. Hal ini akan lebih indah dan nyaman dibandingkan pacaran sebelum menikah karena belum memiliki ikatan apapun. Namun sebagian dari kita belum memahami akan hal ini dan menganggap aturan Islam membelenggu kebebasan kita. Padahal sesungguhnya segala aturan itu jika kita terapkan adalah demi kebaikan kita sendiri. Telah kita ketahui begitu dahsyatnya akibat pergaulan bebas antara pria dan wanita yang belum memiliki ikatan pernikahan. Dalam hal ini tentu pihak wanita yang sering menanggung akibat lebih besar.

Jika kita merasa siap menikah lebih baik ta’aruf saja. Kalau merasa cocok bisa diurus lebih cepat dan jika dibatalkanpun tak banyak pihak yang tersakiti. Dalam ta’aruf kita boleh mengenal pasangan namun harus disertai mahramnya yang telah dewasa agar tidak terjerumus dalam perbuatan zina.

Bagaimana agar menikah tanpa pacaran tidak menimbulkan penyesalan karena salah pilih? Menikahlah karena didasari niat beribadah kepada Allah. Sehingga kita akan menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah dan apapun keputusan-Nya pastilah yang terbaik untuk kita. Dengan kemantapan hati lewat istikharah,hati nurani serta tawakal kita harus yakin atas pilihan Allah. Mari kita renungkan firman-Nya “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)...”(QS. An-Nur: 26). 

Kita harus yakin bahwa seseorang yang akan mendampingi kita kelak adalah orang yang mempunyai tujuan sama yakni di jalan yang diridhai Allah. Jika tidak, Allah pasti akan menjauhkan dari kita dan mengganti dengan yang lebih baik. Dari ayat diatas sudah jelas bahwa Allah tidak mungkin menjodohkan kita dengan orang yang senang berbuat maksiat sedangkan kita sendiri menjauhi segala perbuatan maksiat.

Lantas bagaimana pula jika kita menikah nanti belum bisa sepenuhnya mencintai pasangan karena belum begitu mengenalnya? Tak perlu risau saudaraku..Allah berjanji akan menumbuhkan cinta dan kasih sayang dalam pernikahan selama pernikahan tersebut didasari atas kecintaan kepada-Nya. Sebagaimana firman-Nya“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar- Rum: 21).

Jadi, cocok atau tidaknya kita dengan pasangan bukan karena pacaran, tetapi karena kesiapan untuk menerima pasangan kita apa adanya. Walau tidak pacaran, tetapi hati dan mental kita lebih siap (ikhlas) untuk menerima kekurangan dari pasangan, maka rumah tangga kita akan langgeng sampai akhir hayat.

Oleh karena itu saudaraku, janganlah pacaran sebagai solusi untuk mendapatkan jodoh. Hendaklah kita senantiasa menempuh jalan yang diridhai-Nya agar pernikahan kita kelak bisa menghadirkan keberkahan.

PERINGATAN:

Jangan gara2 susah mendapatkan jodoh

lalu kita mencari jalan pintas dengan meminta bantuan

kepada DUKUN atau PARA NORMAL (YANG NGGAK NORMAL).

SUDAH NGGAK DAPAT JODOH JATUH KEPADA KESYIRIKAN

YAKINKAN KALAU JODOH KITA ADA YANG MENGATURNYA

Allah Berfirman

“… janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”. (QS. Yusuf : 87)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Tinggalkan Pesan anda sebelum meninggalkan Blog ini. Terima Kasih atas Kunjungannya.