1. Suami pandai menumbuhkan suasana yang damai, tenteram serta penuh kasih sayang kepada keluarga.
2. Suami mempunyai sifat ramah dan penuh pengertian dalam keluarga.
3. Suami selalu membimbing isterinya agar selalu taat kepada Allah Azza Wa Jalla dan Rasul-Nya.
4. Suami bertanggung jawab dalam segala urusan rumah tangga.
5. Suami menafkahi isteri dengan cukup, baik nafkah lahir maupun nafkah batin.
2. Suami mempunyai sifat ramah dan penuh pengertian dalam keluarga.
3. Suami selalu membimbing isterinya agar selalu taat kepada Allah Azza Wa Jalla dan Rasul-Nya.
4. Suami bertanggung jawab dalam segala urusan rumah tangga.
5. Suami menafkahi isteri dengan cukup, baik nafkah lahir maupun nafkah batin.
6. Suami menyempatkan diri dan tidak segan-segan mengajari ilmu agama kepada isterinya dan anak-anaknya.
7. Ia menerima apa adanya keadaan isteri dengan segala kekurangan dan keterbatasannya.Baik itu keadaan fisik maupun sifat-sifat yang ada pada isterinya.
8. Suami tidak mudah marah ketika ada perselisihan dalam rumah tangga.
9. Suami selalu mencari solusi dan jalan keluar yang baik untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi dalam keluarganya.
10. Suami Ketika hendak bepergian ia selalu pamit serta memberitahukan tujuan kepada isterinya.
11. Suami tak lelah untuk menasehati dengan sebaik-baiknya jika isterinya berbuat kesalahan.Serta membimbingnya ke jalan yang benar.
12. Suami tidak membebani isterinya dengan persoalan yang masih bisa diselesaikannya sendiri.
13. Suami selalu meluangkan waktu untuk bersantai dan bercengkrama bersama isteri dan anak-anaknya.
Seorang suami yg shaleh adalah suami yg mampu membuat istrinya dan anak-anaknya tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yg luar biasa serta menapaki tangga-tangga sukses di dunia dan di akhirat kelak.
Seorang suami yg shaleh adalah suami yg mampu membimbing istri dan anak-anaknya di dalam sebuah akidah Syariat Islam menuju NUUR JANNAH (CAHAYA SYURGA), seorang suami yg shaleh adalah suami yg akan selalu menjaga istri dan anak-anaknya dari api neraka.
Pada umumnya kehidupan rumah tangga tidak lepas dari konflik seperti terjadinya kemarahan di antara suami istri, apakah rumah tangga orang-orang shalih ataupun orang-orang ahli maksiat.Namun terdapat perbedaan yang jelas pada rumah tangga orang-orang shalih di satu sisi.Yaitu mereka tidak membiarkan permasalahan yang ada berjalan di atas kemauan syaithan.Bahkan mereka bila marah berlindung kepada Allah dari syaithan, memperbaiki kesalahan-kesalahan mereka, menyatukan pendapat, meluruskan permasalahan mereka dan menyingkirkan makar syaithan.
Apabila timbul problema di antara suami istri, maka mereka harus segera menyelesaikannya dan berlindung kepada Allah Azza Wa Jalla dari syaithan yang terkutuk, melakukan upaya perdamaian, menutup pintu-pintu dan menjulurkan hijab (tidak membiarkan terlibatnya pihak ketiga).Misalnya apabila sang suami marah atau sang istri sedang emosi maka hendaknya berlindung dari syaithan, mengambil air wudhu`dan shalat dua raka’at.Jika salah seorang di antara suami-istri sedang berdiri, maka hendaklah dia duduk agar hilang marahnya.Bila sedang duduk, berbaringlah atau saling berpelukan dan merangkul serta saling mema'afkan dengan Ikhlas.
Semoga Allah Azza Wa Jalla memperbaiki keadaan kita dan keluarga kita semua sehingga tetap Istiqomah di atas Syari’at-Nya dalam Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah.,,, Aamiin Ya Rabbal’alamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Tinggalkan Pesan anda sebelum meninggalkan Blog ini. Terima Kasih atas Kunjungannya.