Kamis, 06 September 2012

Kamu Tau Kenapa Saya Suka Wanita Berjilbab

Foto: cerpen...
Demi Materi,Calon Suamiku rela menggadaikan keimanannya….


Aku tidak tahu mengapa Syamsul tiba-tiba memutuskan untuk tidak jadi menikahiku.Padahal setahuku, aku tidak pernah mengkhianati cintanya.Memang, kami tidak pernah menjalin hubungan secara haram seperti pacaran.Selain karena agama melarang untuk mendekati zina, aku juga harus menjaga nama baik ayahku sebagai kiai besar dipesantren Al-Furqan ini.Aku berkenalan dengan Syamsul sebulan yang lalu saat aku mengikuti ceramah dimasjid Agung dikotaku.Saat itu, Syamsul yang mengisi ceramah setelah sholat dzuhur,entah dalam rangka apa diadakannya ceramah agama disana,aku juga sudah lupa.Yang jelas,itulah pertama kalinya aku melihat dia.Dan jujur, aku jatuh cinta dengan isi ceramahnya juga jatuh cinta padanya.Aku sangat tidak menyangka, bahwa Syamsul ternyata memiliki perasaan yang sama denganku.Saat aby mengenaliku dengannya, dia melihatku dengan senyumannya.Dia tampan, pintar dan sudah bergelar ustadz.Siapa coba, yang tidak mau memiliki suami yang sholeh seperti dia.


Tapi itu semua seakan luntur ketika aku mendapati pesan singkat darinya yang dikirimnya ke telepon genggamku sehari yang lalu.Dia mengatakan bahwa orang tuanya tidak merestui hubungan kami.Aku awalnya tidak percaya,karena setahuku..ummi nya sangat menyukaiku,bahkan waktu dia datang mengkhittbah aku sebulan yang lalu.Umminya berkali-kali memujiku,meskipun aku tidak tahu apa yang ada dibalik itu semua.Tapi malam saat aku membaca pesan itu, aku benar-benar sakit,,aku menangis seakan hidupku berakhir malam itu juga, bukan hanya karena kehilangan orang yang aku cintai,tetapi bagaimana dengan keluargaku yang akan menampung rasa malu kepada banyak orang.Lebih-lebih lagi aby, semua sahabat-sahabatnya sudah tahu akan pernikahanku dengan syamsul, ummi juga,semua teman-temannya sudah tahu tentang aku dan syamsul.Juga teman-temanku dan hampir semua santri-santri Al-Furqan.

“Assalamu’alaikum,Nurul,,akhy minta maaf ya, akhy tidak bisa menikahi ukhty, karena ummi tiba-tiba tidak merestui hubungan kita.maafkan akhy.salam”

Aku mencoba untuk tegar,dan hal itu tak kuberi tahukan kepada aby dan ummi.Aku takut, penyakit aby kambuh karena terkejut mendengar berita memilukan tentang putri bungsungnya ini.Aku hanya bisa memendamnya, sampai aku fikir keadaan menjadi tepat.Diam-diam aku mendatangi rumahnya Syamsul.Aku berusaha untuk meyakini keluarganya bahwa apa yang membuat aku tidak layak untuk syamsul.Apa kekuranganku, dan apa salah aku dan keluarga ku,baragng kali ada kesalah fahaman.Tapi setibanya aku didepan rumahnya, aku melihat seorang wanita keluar dari rumahnya syamsul.Wanita itu sepertinya tidak aku kenal.Dia mengenakan pakaian ketat lengan pendek ,rambutnya tergulung-gulung, dengan celana jeans dan tas samping.Wanita itu masuk kedalam mobil mewah yang terparkir tepat didepan rumah Syamsul.


Aku pun membatalkan niatku untuk menemui syamsul,kutunggu sampai keadaan membaik dan suasana hatiku jadi lebih tenang.
Dikamar, aku pun meminta kepada Allah, untuk menunjukkan kepadaku siapa syamsul sebenarnya,karena hanya Allah yang tahu siapa dia.Aku tidak mengenalinya, aku tidak pernah tahu bagaimana dia sebenarnya, yang aku tahu dari apa yang hanya aku lihat.Dulu syamsul mengatakan bahwa dia tidak menyukai wanita kota,tidak suka kemewahan, tidak suka wanita yang seperti Rasul katakan “Berpakaian tetapi telanjang” ,apakah itu semua benar?apakah itu semua jujur dia ucapkan?Aku terus bertanya tanya sampai suatu hari Allah menunjukkan kebesaran-Nya kepadaku.



Hari itu, aku berjalan-jalan kepasar,tanpa sengaja, aku melihat syamsul berjalan dengan seorang wanita.Gadis itu sepertinya pernah ku lihat,tetapi aku lupa dimana.Dia memakai pakaian seperti pakaian tidur,lengan pendek dan celana jeans. Ketat.dan yang lebih parahnya lagi, kewajiban berkerudung yang seperti di perintahkan Allah dalam Surah Nur ayat 31 dan Al-Ahzab ayat 26 tidak dia indahkan, apakah dia malu menjadi muslimah??? Kalau begitu, mengapa juga mengaku Islam??? Astaghfirullah…apa yang telah aku pikirkan…bisikku saat aku sadar aku sudah terlalu jauh menilai seseorang,yang sebenarnya hanya Allahlah yang patut menilainya.


Selang seminggu kemudian, aku mendapat kabar.Bahwa Syamsul sudah menikah dengan wanita lain.Namanya Della,dia anak pengusaha dari Jakarta.Aku merasa seakan langit runtuh di atas kepalaku.Aku menangis sedih, bukan hanya sedih karena cintaku telah hilang, tapi mengapa ya Allah, mengapa harus, aku mengenali manusia seperti Syamsul yang rela menukar cinta dan menghancurkan hati banyak orang hanya demi materi dan jabatan.Dulu, aku teringat akan ceramahnya syamsul, dia mengatakan “Bahwa mencintai karena Allah, tidak pernah melihat rupa, harta, dan kedudukan,tapi mencintai karena Allah, adalah mencintai sesuatu hanya karena ingin mendapatkan ridho dari-Nya dan membawa cinta sampai kesurga”.Kini semua itu telah hilang.Aku hanya berdoa kepda Allah semoga dikemudian hari, aku tidak tertipu lagi dengan kata-kata ,janji-janji, atau bahkan sumpah-sumpah.Syamsul bahkan berani mengikrarkan Sumpah atas nama Allah didepanku, untuk tidak akan pernah meninggalkanku dan berjanji akan menikahiku,kenyataannya telah berubah smua.dan mulai hari itu aku bersyukur,akhirnya aku tidak terjebak dalam hubungan dengan pemuda yang salah.Dan suatu hari nanti, akan ada seseorang yang memang pilihan Allah,dialah yang akan menggenggam tanganku,melangkah menuju Jannahtullah.

Sekian

Note: cerita ini hanyalah fiktif semata,jika ada kesamaan itu semua hanyalah kebetulan saja.

Jawabannya sederhana, karena mata saya susah diajak kompromi. Bisa dibayangkan bagaimana saya harus mengontrol mata saya ini mulai dari keluar pintu rumah sampai kembali masuk rumah lagi

Dan kamu tau? Di kampus tempat saya seharian disana, kemana arah mata memandang selalu saja membuat mata saya terbelalak.
Hanya dua arah yang bisa membuat saya tenang, mendongak ke atas langit atau menunduk ke tanah.

Melihat kedepan ada perempuan berlenggok dengan seutas "Tank Top", noleh ke kiri pemandangan "Pinggul/udel terbuka", menghindar kekanan ada sajian "Celana ketat plus You Can See", balik ke belakang dihadang oleh "Dada indah/montok menantang!"

Astaghfirullah... kemana lagi mata ini harus memandang?

Kalau saya berbicara nafsu, ow jelas sekali saya suka. Kurang merangsang itu mah! Tapi sayang, saya tak ingin hidup ini dibaluti oleh nafsu. Saya juga butuh hidup dengan pemandangan yang membuat saya tenang.
Saya ingin melihat wanita bukan sebagai objek pemuas mata. Tapi mereka adalah sosok yang anggun mempesona, kalau dipandang bikin sejuk di mata. Bukan paras yang membikin mata panas, membuat iman lepas ditarik oleh pikiran "ngeres" dan hatipun menjadi keras.

Andai wanita itu mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh laki-laki ketika melihat mereka berpakaian seksi, saya yakin mereka tak mau tampil seperti itu lagi.
Kecuali bagi mereka yang memang punya niat untuk menarik lelaki untuk menikmati "aset berharga" yang mereka punya.

Istilah seksi kalau boleh saya definisikan berdasar kata dasarnya adalah penuh daya tarik seks. Kalau ada wanita yang dibilang seksi oleh para lelaki, janganlah berbangga hati dulu. Sebagai seorang manusia yang punya fitrah dihormati dan dihargai semestinya anda malu, karena penampilan seksi itu sudah membuat mata lelaki menelanjangi anda, membayangkan anda adalah objek syahwat dalam alam pikirannya. Berharap anda melakukan lebih seksi, lebih... dan lebih lagi.

Dan anda tau apa kesimpulan yang ada dalam benak sang lelaki? Yaitunya: anda bisa diajak untuk begini dan begitu alias gampangan!
Mau tidak mau, sengaja ataupun tidak anda sudah membuat diri anda tidak dihargai dan dihormati oleh penampilan anda sendiri yang anda sajikan pada mata lelaki. Jika sesuatu yang buruk terjadi pada diri anda, apa itu dengan kata-kata yang nyeleneh, pelecehan seksual atau mungkin sampai pada perkosaan. Siapa yang semestinya disalahkan? Saya yakin anda
menjawabnya "lelaki" bukan? Oh betapa tersiksanya menjadi seorang lelaki normal di jaman sekarang ini.

Kalau boleh saya ibaratkan, tak ada pembeli kalau tidak ada yang jual. Simpel saja, orang pasti akan beli kalau ada yang nawarin. Apalagi barang bagus itu gratis, wah pasti semua orang akan berebut untuk menerima. Nah apa bedanya dengan anda menawarkan penampilan seksi anda pada khalayak ramai, saya yakin siapa yang melihat ingin mencicipinya.

Begitulah seharian tadi saya harus menahan penyiksaan pada mata ini. Bukan pada hari ini saja, rata-rata setiap harinya. Saya ingin protes, tapi mau protes ke mana? Apakah saya harus menikmatinya...? tapi saya sungguh takut dengan Zat yang memberi mata ini. Bagaimana nanti saya mempertanggungjawabkan nanti? sungguh dilema yang berkepanjangan dalam hidup saya.

Allah Taala telah berfirman: "Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya", yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita beriman "Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara
kemaluannya." (QS. An-Nuur : 30-31).

Jadi tak salah bukan kalau saya sering berdiam di ruangan kecil ini, duduk di depan komputer menyerap sekian juta elektron yang terpancar dari monitor, saya hanya ingin menahan pandangan mata ini. Biarlah mata saya ini rusak oleh radiasi monitor, daripada saya tak bisa pertanggungjawabkan nantinya di Akhirat. Jadi tak salah juga bukan? kalau saya paling malas diajak ke mall, jjs, kafe, dan semacam tempat yang selalu menyajikan keseksian.

Saya yakin, banyak laki-laki yang punya dilema seperti saya ini. Mungkin ada yang menikmati, tetapi sebagian besar ada yang takut dan bingung harus berbuat apa. Bagi anda para wanita apakah akan selalu bahkan semakin menyiksa kami sampai kami tak mampu lagi memikirkan mana yang baik dan mana yang buruk. Kemudian terpaksa mengambil kesimpulan menikmati pemadangan yang anda tayangkan?

So, saudaraku muslimah berjilbablah ... karena itu sungguh nyaman, tentram, anggun, cantik, mempesona dan tentunya sejuk dimata lelaki.

3 komentar:

Silakan Tinggalkan Pesan anda sebelum meninggalkan Blog ini. Terima Kasih atas Kunjungannya.