Bismillahirrahmanirrahiim..
Assallamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Wanita
sholehah pada hakikatnya mengakui bahwa keridhaan Allah Subhanahu wa
Ta’ala bergantung kepada keridhaan suaminya, oleh karena itu ia
senantiasa berusaha maksimal taat dan memenuhi hak-hak
suaminya.Mengharap keridhaan suaminya dan menjauhi kemurkaan suaminya.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Wahai
sekalian kaum wanita, bertaqwalah kepada Allah dan peganglah keridhaan
suamimu.Sesungguhnya seorang istri jika mengetahui hak-hak suaminya,
niscaya ia akan berdiri selama makan siang dan makan malamnya.” (H.R.
Abu Nu’aim).
Taat
yang dimaksud adalah taat yang diselaraskan dengan ketaatanya kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala, ketika ia berhadapan dengan perintah maka ia
segera melaksanakan dengan penuh hati dan keikhlasan.Dan ketika
berhadapan dengan larangan Allah Subhananu wa Ta’ala, maka ia pun
segera meninggalakanya segala larangan tersebut.
Demikian
juga wanita sholehah dengan ketaatannya dengan suami selama perintah
dan larangannya selaras dengan apa yang diperintahkan dan dilarang oleh
Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka akan berusaha memenuhi semua hak-hak
suaminya. Tapi bila suaminya lalai dalam menunaikan perintah Allah
Subhanhu wa Ta’ala. Dia selalu mengingatkan suaminya.
Dalam
Ajaran Islam hak dan kewajiban suami istri telah ditentukan, diantara
sekian banyak ayat dan hadist mengenai hak seorang suami terhadap
istrinya, pada intinya adalah bahwa seorang istri hendaknya menjaga
ketaatannya pada suami, menjaga kehormatan dirinya,
menjaga harta suaminya, dan menjaga lisannya terhadap suami dengan tidak menyakiti suaminya dengan perkataannya. Ada beberapa adab-adab yang bisa dilakukan seorang istri untuk menyenangkan suaminya diantaranya yaitu :
menjaga harta suaminya, dan menjaga lisannya terhadap suami dengan tidak menyakiti suaminya dengan perkataannya. Ada beberapa adab-adab yang bisa dilakukan seorang istri untuk menyenangkan suaminya diantaranya yaitu :
1.Ketika suami sedang berbicara,dengarkanlah dengan baik,diam dan tidak memotong pembicaraannya.
2.
Ketika suami bersikap ambek (marah mendidik) hendaknya diterima dengan
syukur, tidak menjawab apa-apa dan bersabar,karena terkadang suami
sengaja menguji kesabaran.
3. Ketika suami hendak memerlukan, dahulukan kehendaknya dari pada yang lain.
4. Ketika berhadapan dengan suami senantiasa berwajah manis dan berhias dengan aroma wewangian.
5.
Ketika dengan keluarga suami, muliakan dan hormati kedua orang tuanya
sebagaimana kita memuliakan orang tua sendiri, karena orang tua suami
adalah juga merupakan orang tua kedua.
6.Ketika
suami dirundung masalah. Jaga ketentraman hatinya dan membantu
menyelasaikan masalah suami sekurang-kurangnya menunjukkan sikap
gembira.
7.
Ketika suami dirundung duka, memahami perasaan suami, dengan ikut
merasakan dukanya dengan memberikan motivasi sehingga kegembiraannya
muncul kembali
8. Ketika berhadapan dengan materi’ berusaha menjaga harta suami dengan baik dan mempergunakannya ke hal-hal yang manfaat.
9.
Ketika suami jadi kepala rumah tangga, memahi suami jika dia pemimpin,
maka bantu dia dengan mengerti segala hal kebaikan, jika ia guru maka
lengkapilah dia dengan ilmu, hendaknya menerima dengan apa adanya.
10.
Ketika berhadapan dengan keinginan, tidak menyusahkan suami dengan
keinginan pribadi yang berlebihan, karena lebih bijak mendahulukan
kebutuhan mendesak yang prioritas utama, dan keinginan bisa ditunda.
11.Pastikan
niat kita melayani suami dengan niat ikhlas semata-mata mengharap
keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan senantiasa mendoakan suami.
12.
Senantiasa mendorong suami agar giat dalam beribadah serta
bersungguh-sungguh di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan ciptakanlah
kasih sayang karena Allah Subhanahu wa Ta’ala.
13.
Senantiasa merasa cukup dengan apa-apa yang ada (qana’ah).dan
senantiasa bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa
Ta’ala.
14.
Ketika suami bersalah. Tunjukanlah sikap kasih sayang serta hormat pada
suami dan mengerti bahwa pada hakekatnya semua manusia tidak luput dari
khilaf dan kesalahan, dan tidak menghukumnya berlebihan dengan
kesalahan yang dilakukannya.
Sahabat-sahabat
yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, . Mudah-mudahan manfaat buat
kita semua,yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa
Ta’ala,Yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam
“Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahuma AAmiin…
❀.•❤•Walhamdulillah Rabbil’alamin •❤•.❀
Semoga kita selalu bisa taat kepada suami untuk menggapai kelurga sakinah.
BalasHapusinsyaAllah ane bisa......
BalasHapus