Bismillahirrahmanirrahim..
Apa yang disombongkan?
Ajal yang menjemput seolah berkata-kata kepada kita;
“Kini saatnya engkau meninggalkan jasadmu dan meninggalkan semua yang kau cintai didunia ini”
“Tak guna apa yang kau usahakan diduniamu dengan keserakahan, karena pada hari ini, aku, maut menjemputmu tanpa menyertakan apapun yang kau miliki”
“Tak guna hartamu yang bertumpuk dan berlimpah, kar
Apa yang disombongkan?
Ajal yang menjemput seolah berkata-kata kepada kita;
“Kini saatnya engkau meninggalkan jasadmu dan meninggalkan semua yang kau cintai didunia ini”
“Tak guna apa yang kau usahakan diduniamu dengan keserakahan, karena pada hari ini, aku, maut menjemputmu tanpa menyertakan apapun yang kau miliki”
“Tak guna hartamu yang bertumpuk dan berlimpah, kar
ena aku, sang maut tak perna
h terhalang oleh tumpukan harta untuk mencabut nyawamu”“Tak berarti tinggi pangkatmu, karena aku, sang maut tak pernah peduli setinggi apa kedudukanmu didunia”
“Tak mungkin aku, sang maut mengulur waktu barang sedetikpun untuk memberi kesempatan kepadamu untuk bertobat, karena selama ini engkau telah lalai dalam menghabiskan waktumu”
“Tak ada jatah tambahan bagimu, meski engkau menyesal seluas langit dan sepenuh bumi, karena saat ini adalah akhir bagi kehidupanmu”
“Wahai sahabat, mungkin hari ini engkau yang mengantar jenazah saudaramu kesini, kekuburan ini, esok lusa mungkin tiba giliranmu untuk diusung dikeranda dan ditimbun dengan tumpukan tanah, sahabat, sanak keluarga serta semua orang yang mengantarmu, mereka beramai-ramai menimbunmu dengan tanah, menginjak-injak kuburanmu yang basah, dan setelah itu mereka berlalu meninggalkanmu sendirian dalam himpitan liang lahat yang gelap dan menakutkan, tanpa menoleh, tanpa peduli bagaimana kondisimu didalam kubur sana”
Jika engkau termasuk orang yang beriman dan beramal shaleh, rajin dan baik amalmu selama didunia, maka kuburmu mungkin menjadi tempat persinggahan yang nyaman bagimu selama menunggu kiamat tiba. Tapi jika engkau termasuk orang-orang dzalim lagi berdosa, maka kuburmu bagaikan neraka, karena disana engkau akan merasakan kedinginan, kegelapan, dan siksa..Naudzubillah.
h terhalang oleh tumpukan harta untuk mencabut nyawamu”“Tak berarti tinggi pangkatmu, karena aku, sang maut tak pernah peduli setinggi apa kedudukanmu didunia”
“Tak mungkin aku, sang maut mengulur waktu barang sedetikpun untuk memberi kesempatan kepadamu untuk bertobat, karena selama ini engkau telah lalai dalam menghabiskan waktumu”
“Tak ada jatah tambahan bagimu, meski engkau menyesal seluas langit dan sepenuh bumi, karena saat ini adalah akhir bagi kehidupanmu”
“Wahai sahabat, mungkin hari ini engkau yang mengantar jenazah saudaramu kesini, kekuburan ini, esok lusa mungkin tiba giliranmu untuk diusung dikeranda dan ditimbun dengan tumpukan tanah, sahabat, sanak keluarga serta semua orang yang mengantarmu, mereka beramai-ramai menimbunmu dengan tanah, menginjak-injak kuburanmu yang basah, dan setelah itu mereka berlalu meninggalkanmu sendirian dalam himpitan liang lahat yang gelap dan menakutkan, tanpa menoleh, tanpa peduli bagaimana kondisimu didalam kubur sana”
Jika engkau termasuk orang yang beriman dan beramal shaleh, rajin dan baik amalmu selama didunia, maka kuburmu mungkin menjadi tempat persinggahan yang nyaman bagimu selama menunggu kiamat tiba. Tapi jika engkau termasuk orang-orang dzalim lagi berdosa, maka kuburmu bagaikan neraka, karena disana engkau akan merasakan kedinginan, kegelapan, dan siksa..Naudzubillah.
“Wahai sahabat, hari ini mungkin kita masih bisa tertawa, tapi siapa yang menjamin besok kita bisa melakukannya? Esok lusa, ketika kematian datang, jangankan tertawa, untuk sekedar senyumpun kita tak akan mampu lagi, mulut kita akan tertutup rapat disumpal kapas putih yang akan menemani kita ke liang lahat.
“Mulut dan lidah yang kala didunia digunakan untuk menyampai kebenaran dan dakwah, akan dibalasi Allah dengan rahmat-Nya, sementara mulut dan lidah yang kala didunia lebih banyak digunakan untuk ghibah dan fitnah, akan diberi minum dari cairan panas yang mendidih, yang akan menghancurkan rongga mulut dan lidah kita, Naudzubillah”
“Wahai sahabat, hari ini mungkin mata kita masih melihat matahari, tapi siapa yang tahu esok atau lusa, ketika kematian datang, mata kita akan terpejam rapat tanpa bisa berkedip sekalipun”
Pandanglah langit dengan binaannya yang kukuh…bintang dengan kelip-kelipnya..matahari dengan sinarnya..tata suria dengan susunannya..bulan dengan cahayanya..angkasa dengan pelanginya..setiap ciptaan Allah mempunyai keindahan tersendiri..biarlah hari-hari berbuat sesuka hatinya..terimalah segala ketentuan yang muktamad dengan berlapang dada..semoga rasa kesyukuran menjadi penghias setiap hamba Nya..
Allah Ta’ala berfirman,
“Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.” (QS. Al An’am: 93)
Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata) : "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar", (tentulah kamu akan merasa ngeri).” (QS. Al Anfal: 50)
Maka dari itu, ingatlah akan kedatangan kematianmu yang pasti terjadi, agar engkau tidak lalai dalam menggunakan waktumu, agar engkau tidak silau dengan gemerlap duniamu, agar engkau sadar, bahwa kematian adalah sebuah kepastian.
Semoga Bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Tinggalkan Pesan anda sebelum meninggalkan Blog ini. Terima Kasih atas Kunjungannya.